Minggu, 27 Agustus 2017

Pengertian Baja Ringan dan Kandungannya

Pengertian Baja Ringan


Baja ringan adalah baja canai dingin dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis namun kekuatannya tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan memiliki tegangan tarik tinggi (G550). Baja G550 berarti baja memiliki kuat tarik 550 MPa (Mega Pascal). Baja ringan adalah Baja High Tensile G-550 (Minimum Yeild Strength 5500 kg/m2) dengan standar bahan ASTM A792, JIS G3302, SGC 570.

Untuk melindungi material baja mutu tinggi dari korosi, harus diberikan lapisan pelindung (coating) secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan pelindung guna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan. Jenis coating pada baja ringan yang beredar dipasaran adalah Galvanized, Galvalume, atau sering juga disebut sebagai zincalume dan sebuah produsen mengeluarkan produk baja ringan dengan menambahkan magnesium yang kemudian dikenal dengan ZAM, dikembangkan sejak 1985, menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari: 96% zinc, 6% aluminium, dan 3% magnesium

baja ringan

Kandungan dan Sifat Baja Ringan


Besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang sama yaitu Fe, hanya kadar karbon lah yang membedakan besi dan baja, penggunaan besi dan baja dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan yang sepele seperti jarum, peniti sampai dengan alat – alat dan mesin berat.berikut ini disajikan klasifikasi baja menurut komposisi kimianya :
a. Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu ;
• Baja karbon rendah (low carbon steel) – machine, machinery dan mild steel.
– Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya :
– 0,05 % – 0,30% C.
– 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
– 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.
• Baja karbon menengah (medium carbon steel)
– Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
– Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan :
– 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
– 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
– 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges.
• Baja karbon tinggi (high carbon steel)  – tool steel
– Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C. Penggunaan :
– Screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters.

b. Baja paduan (alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
4. Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
1. Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
2. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
3. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %

Rabu, 23 Agustus 2017

Sejarah Besi Baja dan Baja Ringan

Sejarah Penemuan Besi dan Baja

baja ringan

Besi diketemukan dipakai pertama kalinya pada sekitaran 1500 SM Th. 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan itu sepanjang 400 th. dikuasai oleh bangsa asia barat, pada th. itu sistem peleburan besi mulai di ketahui dengan luas. Th. 1000 SM, Bangsa Yunani, Mesir, Jews, Roma, Carhaginians serta Asiria juga pelajari peleburan serta memakai besi dalam kehidupannya. Th. 800 SM, India berhasil buat besi sesudah di invansi oleh bangsa arya. Th. 700 – 600 SM, Cina belajar buat besi. Th. 400 – 500 SM,

Sistem pemaduan yang di buat mulai ada mulai sejak era 14 yang diklasifikasikan jadi besi tempa. Sistem ini dilakkan dengan pemanasan beberapa besar bijih besi serta charchoal dalam tungku atau furnance. Dengan sistem ini bijih besi alami reduksi jadi besi sponge metalik yang terisi oleh slag yang disebut kombinasi dari pengotor metalik serta abu charcoal. Spone iron ini dipindahkan dari furnance pada saat bersinar serta diselimuti oleh slag yang tidak tipis lantas slagnya di hilangkan untuk menguatkan besi. Pembuatan besi meggunakan cara ini hasilkan kandingan slag sekiar 3 % serta 0, 1 % pengotor beda. Kadang waktu hasil produksi dengan cara ini hasilkan baja bukannya besi tempa. Parapembuat besi belajar untuk buat baja dengan memanaskan besi tempa serta charcoal pada boks yang terbuat dar tanah liat sepanjang sekian hari. Dengan sistem ini besi juga akan menyerap cukup karbon untuk jadi baja sesungguhnya.

Baja yaitu logam kombinasi yang tediri dari besi (Fe) serta karbon (C). Jadi baja berlainan dengan besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga (Cu), serta titanium (Ti) yang merumakan logam murni. Dalam senyawa antaa besi serta karbon (unsur nonlogam) terrsebut besi jadi unsur yang lebih menguasai di banding karbon. Kandungan kabon sekitar pada 0, 2 – 2, 1% dari berat baja, bergantung tingkatannya. Dengan simpel, peranan karbon yaitu tingkatkan kualitas baja, yakni daya tariknya (tensile strength) serta tingkat kekerasannya (hardness). Terkecuali karbon, seringkali juga ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V), molybdaen (Mo) untuk memperoleh sifat beda sesuai sama aplikasi dilapangan seperti antikorosi, tahan panas, serta tahan temperatur tinggi.

Perubahan sistem Bessemer (1855) serta pengenalan jalur basic pada konverter Bessemer (1870) dan tungku siemens-martin makin memperluas pemakaian product – product besi jadi bahan bangunan. Mulai sejak th. 1890, baja sudah ganti kedudukan besi tempa jadi bahan bangunan logam yang terlebih. Saat ini (1990-an), baja sudah mempunyai tegangan leleh dari 24 000 s/d 100 000 pounds per square inch, psi (165 hingga 690 MPa), serta sudah ada untuk beragam kepentingan struktural.

Susunan bisa dibagi jadi tiga kelompok umum :

a) Susunan rangka (framed structure), di mana elemen – elemennya peluang terbagi dalam batang – batang tarik, balok, serta batang – batang yang memperoleh beban lentur gabungan serta beban aksial,

b) Susunan type cangkang (shell tipe structure), di mana tegangan aksial lebih menguasai,

c) Susunan type suspensi (suspension tipe structure), di mana tarikan aksial lebih menguasai system pendukung intinya.

Struktur Baja Ringan


Baja ringan yaitu baja canai dingin dengan kwalitas tinggi yang berbentuk enteng serta tidak tebal tetapi kemampuannya tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan mempunyai tegangan tarik tinggi (G550). Baja G550 bermakna baja mempunyai kuat tarik 550 MPa (Mega Pascal). Baja ringan yaitu Baja High Tensile G-550 (Minimal Yeild Strength 5500 kg/m2) dengan standard bahan ASTM A792, JIS G3302, SGC 570.

Membuat perlindungan material baja kualitas tinggi dari korosi, mesti diberi susunan pelindung (coating) dengan mencukupi. Beragam cara untuk memberi susunan pelindung manfaat menghindar korosi pada baja kualitas tinggi sudah diperkembang. Type coating pada baja ringan yang mengedar dipasaran yaitu Galvanized, Galvalume, atau seringkali juga dikatakan sebagai zincalume serta satu produsen keluarkan product baja ringan dengan memberikan magnesium yang lalu di kenal dengan ZAM, diperkembang mulai sejak 1985, memakai susunan pelindung yang terbagi dalam : 96% zinc, 6% aluminium, serta 3% magnesium




Referensi :